Sabtu, 12 September 2009

Credit Card? Why not?

Dalam aktivitas financial yang sudah semakin mengglobal ini, hampir tak ada orang yang tidak memanfaatkan penggunaan “kartu plastik”. Salah satu produk dari “kartu plastik” itu adalah kartu kredit. Sebenarnya kartu kredit merupakan kartu hutang dengan konsep dasarnya adalah: “Beli sekarang, bayar nanti”.

Bagi sebagian orang alasan memiliki kartu kredit adalah agar bisa digunakan dalam keadaan darurat, misalnya ketika harus ke rumah sakit ditengah malam buta dan jauh dari jangkauan ATM, membeli tiket pesawat secara online, dan sebagainya. Kartu kredit ini menjadi alat pembayaran yang universal karena tidak harus di-uang-kan terlebih dahulu, kapanpun dan dimanapun kita bisa menggunakannya hanya dengan cara menggesekkannya.

Sebenarnya kartu kredit memang memberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi, malah kartu kredit bisa memberikan keuntungan, misalnya: Dana belanja kita ditalangi oleh bank terlebih dahulu, jadi kita bisa memanfaatkan uang tunai kita ke hal-hal lain, atau ditabung untuk mendapatkan bunga, dan kita akan segera melunasinya sebelum masa jatuh tempo untuk menghindari bunga. Untung bukan?

Sekarang, kartu kredit menjadi barang yang mudah dimiliki oleh sebagian kalangan, hanya dengan mengajukan KTP dan selembar surat keterangan, maka Anda sudah bisa memiliki kartu kredit. Tentunya kepemilikan kartu kredit ini disertai dengan manfaat dan konsekwensi yang tidak sedikit. Benar jika Anda tidak perlu membawa uang tunai kemana-mana sehingga lebih aman dan dapat terhindarkan dari pencurian. Namun, seringkali kita lengah dan tidak tahu mempergunakan kartu kredit yang baik sehingga akan terlilit hutang cicilannya.

Sebagai salah satu sumber pendanaan, kartu kredit menjadi jawaban bagi sebagian kalangan untuk memenuhi kebutuhan financialnya. Kartu kredit memudahkan dalam pengaturan keuangan dan dapat dimanfaatkan pada saat-saat darurat. Meskipun cuma selembar plastik, banyak yang mengakui bahwa kartu kredit ini bisa menjadikan hidup kita lebih nyaman, asal tahu pengelolaannya dengan benar. Kalau tidak, kenyamanan tersebut akan berbalik menjadi beban karena kita akan membayar berbagai macam biaya, atau bahkan terlilit hutang karena bunga kartu kredit yang teramat tinggi.

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kartu kredit adalah buah dari budaya konsumtif dalam bentuk modern. Dengan segala kemudahaannya, kartu kredit dapat mendorong orang untuk berbelanja hal-hal yang sebenarnya kurang perlu dan kurang penting. Ya, kartu kredit ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan manfaat dan kerugiannya.

Anehnya, kini banyak orang yang merasa bangga apabila di dompetnya memiliki banyak kartu kredit yang bisa dipamerkan ketika dia membuka dompetnya di depan publik. Dengan memiliki sejumlah kartu kredit, maka mereka merasa dipercaya oleh bank, begitu alasannya. Padahal pada kenyataannya, kartu kredit tak lebih dari alat untuk memudahkan berhutang dalam jumlah maksimal yang telah ditentukan oleh pihak bank.

Pesatnya peningkatan jumlah pemakai kartu kredit tersebut berimplikasi terhadap peningkatan jumlah transaksi yang sekaligus berdampak pada peningkatan kuantitas serta kualitas persoalan seputar penggunaan kartu kredit. Ragam persoalan yang berkaitan dengan pemakaian kartu kreditpun muncul. Misalnya soal tunggakan tagihan (kredit macet) yang berbuntut urusan dengan debt collector, pemalsuan kartu kredit, tagihan ganda, bunga berbunga, tagihan atas transaksi yang tidak dilakukan, pembocoran data nasabah kepada pihak ketiga, serta rentetan persoalan lain.

Soal tingginya suku bunga memang bisa "menipu" para pemegang kartu kredit. Apalagi dalam setiap promosi, pemegang kartu kredit bisa terbuai. Sebagai contoh, salah satu iklan di TV yang menyebutkan, "Cicilan sangat meringankan, hanya 5% dari total tagihan Anda." Padahal makin kecil cicilan, makin besar beban bunga yang harus dibayar ke bank. Inilah trik yang bisa menjebak nasabah. Apalagi bagi nasabah yang hobi belanja atau gampang menarik pinjaman dengan memakai uang plastik. Maka, kalau tidak hati-hati, bisa menyeret nasabah ke jurang kebangkrutan.

Untuk menghindari berbagai persoalan tersebut, alangkah baiknya apabila sebelum menerima tawaran kartu kredit, Anda memahami betul konsep dasar kartu kredit tersebut:

1. Kartu kredit tidak memberikan tambahan uang untuk Anda.

2. Kartu kredit bukanlah pengganti uang tunai karena setiap kali Anda menggunakan kartu kredit, maka Anda harus segera melakukan pembayaran sebelum masa jatuh tempo tiba.

3. Kartu kredit tidak membuat Anda bisa berbelanja lebih banyak.

4. Kartu kredit hanyalah alat untuk menunda pembayaran.

5. Anda dikenakan bunga apabila hanya membayar minimum tagihan.

6. Anda tidak wajib memiliki sejumlah kartu kredit hanya untuk terlihat lebih gaya dan modern, cukup sesuai keperluan saja.

7. Anda harus selalu memeriksa setiap transaksi yang ada pada billing tagihan Anda setiap bulan.

8. Batasi penggunaan kartu kredit Anda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda membayar .

9. Gunakan kartu kredit Anda dengan bijak. Jangan sampai Anda mengorbankan kebutuhan utama hanya demi pemenuhan konsumsi yang tidak perlu.

10. Anda berhak mengetahui semua informasi tentang kartu kredit sebelum memutuskan untuk memilikinya.

Setelah mengetahui konsep dasar kartu kredit, Anda boleh memiliki kartu kredit tanpa perlu cemas akan terlilit hutang, sebaiknya pilihlah kartu kredit yang memberikan lebih banyak keuntungan, seperti:

1. Kartu kredit yang memberikan pembebasan uang iuran tahunan. Biasanya tawaran seperti ini banyak dijumpai untuk tahun pertama pemakaian kartu kredit pada beberapa bank.

2. Memberikan “point rewards” menarik.

3. Sering mengadakan program sale, discount atau buy 1 get 1 free.

4. Cara pembayaran paling mudah. Bisa dibayarkan melalui ATM mana saja maupun melalui kantor pos dengan biaya yang lebih murah

Dengan memiliki kartu kredit yang bisa diterima sebagai alat pembayaran di seluruh dunia, maka pemegang kartu kredit bisa melakukan transaksi di negara manapun. Misalnya: untuk check in hotel, periksa kesehatan atau sekedar berbelanja di pusat perbelanjaan favorit yang memasang logo kartu kredit Anda. Tetapi alangkah bijaksananya Anda, apabila menggunakan kartu kredit Anda untuk keperluan berikut:

1. Berbelanja bulanan dan Anda telah memiliki uang tunai di tabungan untuk membayar saat tagihan tiba.

2. Membayar berbagai tagihan (one bill) dan Anda telah memiliki uang tunai untuk membayar lunas tagihan yang ada.

3. Membayar bill restaurant, hotel, dan segala macam keperluan dengan catatan Anda telah memiliki uang di rekening untuk membayar lunas saat tagihan datang.

4. Membayar tagihan rumah sakit dan keperluan lainnya, dan segera lunasi saat tagihan tiba.

5. Selain keperluan diatas sebaiknya Anda menyimpan kartu kredit Anda di dompet dan menggunakan uang tunai agar lebih bisa dikendalikan.

Dengan berbagai tips pemakaian kartu kredit diatas, diharapkan Anda, para pemegang kartu kredit akan lebih berhati-hati dalam menggesekkan kartu Anda dan Anda pun bebas dari hutang yang menjerat.

Selamat menggunakan kartu kredit Anda dengan bijak.